Kisah nyata :
Malam itu aku sama beberapa temen ke cirebon, daerah tujuannya adalah kuburan angker di salah satu kabupaten untuk membuktikan satu fakta bahwa dikuburan masih ada benda-benda pusaka peninggalan jaman dulu yg di dalamnya ada kodham.
Karena hujan deras, perjalanan kami dari jakarta sampai di lokasi sudah jam enam. Hari sudah gelap, tapi karena tidak ingin menyia-nyiakan perjalanan jauh yg telah kami tempuh, kami bulatkan tekad utk tetap berburu benda-benda tersebut.
Tiba lah kami di cirebon dan bertemu dengan Aki-aki yg katanya punya kesaktian bisa mencari benda-benda tersebut. Karena posisi kuburan masuk ke dalam kampung dan tidak bisa di lalui kendaraan, kami terpaksa jalan kaki.
Kami pergi ber empat, terdiri dari aku, dua temen dan Ki Rebo. Si Aki adalah pria tua berusia mungkin skitar 80 thn, badannya kurus, rambutnya putih panjang, pake peci dan pake baju kemeja hitam yg sdh lusuh. Kata temen gw dia sakti dan bisa panggil roh dan nangkap hantu segala.
Karena sudah gelap dan kami tidak ada yang bawa senter, aku pake HP aja, emang gk begitu membantu, minimal ada cahaya dikit lah.
Pertama masuk area kuburan aku merinding, samar-samar kulihat banyak batu nisan dan onggokan tanah dan kami berjalan di antara nisan itu. Ih, seandainyanya tiba-tiba ada tangan keluar dari kuburan dan menyergap kakiku gmana ya? pikirku dalam hati yg kecut.
Dua ratus meter kami jalan baru sampai ketempat tujuan. Di situ terdapat makam yg dipagari tembok dan di dalamnya ada dua pohon beringin tua yg besar dan anehnya batang beringin itu dibungkus pakai kain putih, ih kayak apa aja?
Di dalam pagar tembok putih itu terdapat beberapa makam dengan dindingnya besar dan kokoh serta beberapa makam dibuatkan rumah-rumahan dan semuanya ditutup dengan kain putih. Wuiiih, kami semua bergidik, kecuali si Aki.
Kuperhatikan wajah aki di kegelapan, dia komat-kamit, lalu mengeluarkan botol kecil, botol itu dibuka nya lalu dia meneteskan cairan dari dalam botol itu ke akar pohon beringin besar itu.
Aku diam aja, walau deg-deg an aku mencoba baca-baca do'a dalam hati, biar tenang dan tentu berharap jgn sampai terjadi apa-apa.
"Cicing maneeeeh!!" Teriak si Aki tiba-tiba, kami semua kaget, aku mau lari, tapi aku bingung harus lari ke mana, sekelilingku kuburan semua.
Masih dalam keadaan tegang, tiba-tiba si Aki lompat, seperti sedang menangkap sesuatu, Hop, hop, hop. Aki mendekatiku lalu membuka genggaman tanggannya, "Pegang ini" Katanya sambil memberikan sesuatu kepadaku, aku bingung, koq ngasinya ke aku sih?? Trus, yang dikasi nya itu apa??. Jantung ku berdebar saat menerima pemberiannya, seperti batu, dingin dan masih berlumuran tanah.
"Bersihkan" Kata aki.
"Iya...ya, Ki" Jawabku (waduh gmana bersihkannya ya)
Terserahlah, baru sebesar jempol itu akan ku lap dengan kain putih yang ada di makam, belum lagi aku nyentuh kain itu, si aki berteriak,"Jangan di situ, pamali!!"
Ko ga ada sambunganya..,?ga jelas ujungnya gan
BalasHapus